Kamis, 25 Desember 2014


KAJIAN KAPITALISME

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sejarah Intelektual
Dosen Pengampu Dr. Suranto, M.Pd.





Oleh  :
Hajar Riza Asyiyah   (120210302051)
Kelas B




PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH
JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
2014
       I.            KONSEP DASAR KAPITALISME
a)      Pengertian Kapitalisme
Kapitalisme menurut sejarahnya berkembang sebagai suatu gerakan besar individualisme. Di bidang keagamaan gerakan ini melahirkan reformasi, di bidang penalaran melahirkan ilmu pengetahuan alam, di bidang hubungan masyarakat melahirkan ilmu-ilmu social, sedangkan di bidang ekonomi melahirkan kapitalisme.
J.M. Romein (1956) mengatakan bahwa kapitalisme adalah suatu cara mengadakan produksi dengan dasar mengadang laba. Ir. Sukarno (1985) menyatakan bahwa kapitalisme adalah suatu system pergaulan hidup yang timbul dari cara produksi yang memisahkan kaum buruh dari alat-alat produksi. Ebenstein, W (1987) mengatakan kaitalisme adalah system social yang menyeluruh lebih dari sekedar tipe tertentu dalam perekonomian. Sedangkan menurut Max Weber (dalam Berger, 1990) mengatakan bahwa kapitalisme adalah suatu kegiatan ekonomi yang ditujukan pada suatu pasar dan dipacu untuk menghasilkan laba dengan adanya pertukaran di pasar. Jadi dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan kapitalisme adalah cara mengadakan produksi denan dasar mengadang laba.
b)     Ciri-Ciri Kapitalisme
·         Pemilikan perorangan (individual ownership), dalam system kapitalis pemilikan alat-alat produksi (tanah, pabrik, mesin, dsb) dikuasai secara perorangan bukan oleh negara. Prinsip ini telah mengakui adanya pemilikan negara yang berwujud monopoli yang bersifat alamiah atau yang menyangkut pelayanan jasa kepada masyarakat umum.
·         Perekonomian pasar (market economy), prinsip lain dari system kapitalis adalah perekonomian pasar. Dalam masyarakat kapitalis dalam mengadakan produksi tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan sendiri dan tidak berdasarkan pesanan, tetapi untuk pasar yang belum diketahui dalam hal harga, penawaran dan permintaan menjadi penentu dan tlah mengenal spesialisasi kerja.
·         Persaingan (competition), suatu cirri pokok lain dari kapitalisme ialah persaingan. Dalam perekonomian masyarakat kapitalis factor yang utama adalah persaingan. Pengusaha yang dapatmembuat barang sebanyak-banyaknya dapat menjual dengan harga yang murah dan akan menguasai pasar. Dalam persaingan ini dibutuhkan iklan untuk mempengaruhi masyarakat (konsumen), demikian juga ada system dumping atau protektionisme.
·         Keuntungan (profit), prinsip profit (keuntungan) merupakan salah satu ciri pokok. Perekonomian kapitalis memberikan banyak kesempatan untuk meraih banyak keuntungan sebab perekonomian kapitalis dijamin dengan adanya tiga kebebasan yakni :
1)      Kebebasan berdagan dan menentukan pekerjaan
2)      Kebebasan hak kepemilikan
3)      Kepemilikan mengadakan kontrak
Sedangkan kebebasan untuk mengdakan persaingan di pasar berasal dari empat kebebasan kapitalis pokok, yaitu :
1)      Kebebasan untuk berdagang
2)      Kebebasan hak milik
3)      Kebebasan mengadakan kontrak
4)      Kebebasan untuk mencari atau membuat untung
c)      Sistem Ekonomi Kapitalisme
Kapitalisme adalah sistem perekonomian yang memberikan kebebasan secara penuh kepada setiap orang untuk melaksnakan kegiatan perekonomian seperti memproduksi barang, dan sebagainya. Dalam sistem ini pemerintah bias turut ambil bagian untuk memastikan kelancaran dan keberlangsungan kegiatan perekonomian yang berjalan, tetapi pemerintah juga bisa tidak ikut campur dalam ekonomi.
Dalam peekonomian kapitalis setiap warga dapat mengatur nasibnya sendiri sesuai dengan kemampuannya. Semua orang bebas bersaing dalam bisnis untuk memperoleh laba sebesar-besarnya. Semua orang bebas melakukan kompetisi untuk memenangkan persaingan bebas dengan berbagai cara.
    II.            PERKEMBANGAN KAPITALISME
a)      Asal Usul Kapitalisme
Meskipun kapitalisme sebagai system yang baru berkembang sejak abad ke-16, asal usul kapitalisme sudah ada sejak zaman kuno dan berkembangnya kapitalisme terjadi pada akhir abad pertengahan. Runtuhnya lembaga-lembaga ekonomi pada Abad Pertengahan berakibat pada meningkatnya volume perdagangan jarak jauh diantara pusat-pusat kapitalis dengan teknik-teknik kapitalis. Perubahan dalam perdagangan, industri, dan pertanian secara serentak pada Abad Pertengahan akhirnya mengubahnya menjadi tipe masyarakat ekonomis yang baru.
Flanders pada abad ke-13 dan Florence pada abad ke-14 merupakan dua kantong kapitalis yang penting. Sejarah keduanya dapat menjelaskan kondisi-kondisi hakiki bagi perkembangan kapitalisme di Inggris. Usaha besar-besaran pada akhir Abad Pertengahan di awal abad Eropa modern ialah industri wol dan kebanyakan pola bisnis yang kelak mejadi ciri kapitalisme berkembang dalam hubungannya dengan perdagangan jarak jauh wol dan sandang.
Di Flanders meletus konflik revolusioner antara rakyat pengrajin dengan kaum bangsawan yang menjadi pedagang pemilik pabrik. Para pekerja berhasil menghancurkan pemusatan kekuatan ekonomi di tangan para pengusaha kuat di bidang sandang yang kemudian pada gilirannya dihancurkan oleh kantong-kantong revolusi yang dahsyat yang memporakporandakan industri wol dan runtuhnya kedua belah pihak.
Gejala yang serupa terulang kembali di Florence yang selama abad ke-14 menjadi salah satu kota indutri besar di Eropa. Dengan demikian baik Flanders maupun Florence tidak berhasil melestarikan industri-industri besar mereka karena gagal memecahkan masalah sosial yang timbul dari tuntutan-tuntutan yang saling berlawanan antara segelintir kapitalis kaya dan sejumlah pekerja miskin.
b)     Kapitalisme Awal (1500 – 1750)
Pada akhir abad pertengahan industri sandang di Inggris merupakan yang terbesar di Eropa. Hal ini disebabkan bahan mentah wol mudah diperoleh di dalam negeri dan karena adanya inovasi pemintalan dengan mesin. Selain itu industri sandang di Inggris muncul di daerah-daerah pedesaan sehingga terhindar dari perbenturan sosial seperti yang terjadi di Flanders dan Florence. Meskipun demikian di Inggris industry sandang pedesaan terus tumbuh pesat selama abad ke-16, 17, dan 18. Jadi industri wol mempelopori kapitalisme sebagai sistem sosial dan ekonomi serta untuk pertama kalinya membuatnya berakar di tanah Inggris.
Diantara berbagai kejadian dan lingkungan historis yang secara berarti mempengaruhi pembentukan modal di Eropa Barat pada awal berkembangnya kapitalisme ada tiga yaitu, (1) dukungan agama bagi kerja keras dan sikap hemat, (2) pengaruh logam-logam mulia dari Dunia Baru terhadap pembagian relatif pendapatan atau upah, laba, dan sewa, (3) peranan negara-negara dalam membantu dan secara langsung melakukan pembentukan modal dalam bentuk benda-benda modal aneka guna.
Kapitalisme awal juga menyaksikan timbulnya negara-negara nasional kuat di Eropa Barat yang menjalankan kebijakan merkantilisme. Merkantilisme adalah paham atau politik ekonomi dengan tujuan utama menambah logam mulia (emas dan perak) sebanyak mungkin dan berusaha untuk memperoleh neraca perdagangan yang aktif (surplus). Oleh karena itu setiap negara berusaha untuk mendapatkan neraca perdagangan yang aktif (surplus = nilai ekspor lebih tinggi dari nilai impor). Dengan demikian maka prinsip perencanaan perekonomian di negara-negara Eropa pada masa itu adalah sebagai berikut :
·         Berusaha memiliki logam mulia sebanyak mungkin
·         Menggalakkan perdagangan luar negeri
·         Menggalakkan kegiatan industri, yang mengubah bahan baku menjadi barang jadi
·         Negara mengawasi perkembangan perekonomian dan ikut campur tangan dalam dunia usaha dan perdagangan.
Untuk mencapai tujuan politik ekonomi merkantilisme maka setiap negara atau pemerintah secara langsung turut serta dalam dunia usaha dan perdagangan dengan jalan memberikan hak-hak istimewa dan perlindungan yang bersifat monopoli seperti :
·         Mencegah masuknya hasil industri dari negara lain dengan mengenakan bea masuk yang tinggi
·         Hanya mengizinkan impor bahan mentah dan bahan baku yang murah bagi luar negeri
·         Meningkatkan usaha industri dalam negeri dengan sasaran meningkatkan impor
·         Mencari dan merampas negara lain yang menghasilkan bahan mentah

c)      Kapitalisme Klasik (1750 – 1914)
Di Inggris mulai abad ke-18 fokus pembangunan kapitalis bergeser dari perdagangan ke industri. Revolusi industri dapat dipandang sebagai periode peralihan dari dominasi modal perdagangan atas modal industri ke dominasi modal industri atas modal perdagangan. Persiapan pergeseran ini dimulai sebelum ditemukannya sekoci terbang, water frame, dan mesin uap.
Karya besar Adam Smith “Inquiry Into the Nature and Causes of the Wealth of Nations” (1776) mencerminkan ideology kapitalis klasik. Smith menganjurkan untuk membongkar birokrasi negara dan menyerahkan keputusan-keputusan ekonomi kepada kekuatan-kekuatan pasar yang mengatur dirinya sendiri secara bebas. Smith memang mengakui kekurangan-kekurangan kaum bisnis tetapi ia berpendapat bahwa kaum bisnis hanya akan membuat kesalahan kecil saja bila dunia usaha ditandai oleh persaingan bebas. Dalam pandangan Smith keuntungan pribadi dan dan kesejahteraan umum dapat diserasikan oleh kekuatan-kekuatan impersonal kompetisi pasar.
Periode ini merupakan kesuksesan dari usaha kapitalis mengangkat kaum borjuis ke posisi yang amat berpengaruh. Sukses ekonomi menghasilkan kegiatan politik yang pada gilirannya melahirkan kebijaksanaan-kebijaksanaan yang menguntungkan kaum kapitalis. Jadi para industrialis Inggris memperoleh perdagangan bebas dan pada gilirannya perdagangan bebas merupakan factor utama dalam suatu periode ekspansi ekonomi yang tidak pernah terjadi sebelumnya.
Saat terjadi pembagian dan penguasaan wilayah Afrika dan Asia oleh kekuasan Eropa pada dasawarsa menjelang Perang Dunia I, para kritisi mengembangkan teori imperialisme ekonomi. Menurut dktrin ini, persaingan antara perusahaan-perusahaan kapitalis cenderung membuat semua tersisih, kecuali sejumlah kecil perusahaan besar. Mereka terdorong untuk menyerbu pasar-pasar asing dan menolak barang-barang asing dari pasar mereka sendiri melalui tarif-tarif protektif. Situasi ini menimbulkan kebijakan-kebijakan luar negeri yang kolonial-agresif dan perang-perang imperialis, dan bila kaum proletar terorganisasi dapat mengubahnya.
d)     Fase Lanjut (sejak 1914)
Perang Dunia I menandai titik balik perkembangan kapitalisme pada umumnya dan kapitalisme Eropa pada khususnya. Periode sejak 1914 menyaksikan adanya pembalikan minat publik kepada kapitalisme dan pembalikan hampir semua kecenderungan dari kurun waktu liberal sebelum perang. Namun sesudah Perang Dunia I kecenderungan-kecenderungan itu berbalik arah. Pasar internasional surut, standar emas ditinggalkan dan alat pembayaran nasional yang terkendali lebih disukai, hegemoni perbankan berpindah dari Eropa ke Amerika Serikat, rakyat Asia dan Afrika berhasil bangkit melawan kolonialisme Eropa dan berbagai hambatan perdagangan bertambah banyak.
Para negarawan dan kaum bisnis di negara-negara kapitalis lambat menyadari pembalikan arah yang dipercepat oleh Perang Dunia I sehingga mereka keliru ketika pada 1920 an berusaha kembali ke keadaan normal pra-perang. Diantara negara-negara kapitalis utara, Inggris gagal mencapai kemakmuran selama periode antara dua perang.
Ketika Perang Dunia II pecah pada 1939, masa depan kapitalis sungguh memperlihatkan kesuraman. Pada akhir perang, kecenderungan itu diperkuat pada saat Partai Buruh Inggris menang mutlak dalam pemilu dan mulai mensionalisasikan industry-industri besar termasuk batu bara, transportasi, komunikasi, kepentingan umum, dan Bank of England.
e)      Macam dan Taraf Perkembangan Kapitalisme
Kapitalisme dibedakan antara kapitalisme tua dan kapitalisme modern. Pada kapitalisme tua berlaku sepenuhnya persaingan bebas, sedangkan pada kapitalisme modern terdapat monopoli-monopoli perdagangan serta ekspor modal.
Ketika di Inggris terjadi Revolusi Industri, kapitalisme telah memiliki sejarah yang lama. Sejak abad pertengahan kapitalisme sudah mulai berkembang di Italia Utara dan beberapa kota di Eropa Barat. Kapitalisme awal ini pada zaman awal perkembangannya yakni taraf pertama disebut kapitalisme dagang yang mengalami perkembangan pesat pada abad ke-16 dan ke-17. Para saudagar memperbesar kapitalnya dengan transaksi dagang dan laba yang diperolehnya digunakan pula untuk mengadakan transaksi lagi dan seterusnya.
Setelah revolusi industry, kapitalisme dagang meningkat pada taraf yang kedua yakni kapitalisme industry. Kapitalisme industry muncul ketika industry yang telah dimekanisasi lebih menguntungkan bagi penanaman modal. Kemajuan kapitalisme industry telah membawa kemakmuran negara-negara industry. Kapitalisme berkembang dengan pesat setelah memasuki taraf yang ketiga yakni kapitalisme keuangan, ketika bank memegang peranan penting. Kapitalisme taraf ketiga ini dapat berkembang sampai tingkat super monopoli.
 III.            PENDAPAT SETUJU ATAU TIDAK
Dari ulasan tentang kajian kapitalisme diatas saya tidak setuju dengan adanya paham kapitalisme apabila diterapkan diberbagai bidang kehidupan. Kapitalisme atau Kapital adalah suatu paham yang meyakini bahwa pemilik modal bisa melakukan usahanya untuk meraih keuntungan sebesar-besarnya. Demi prinsip tersebut, maka pemerintah tidak dapat melakukan intervensi pasar guna keuntungan bersama, tapi intervensi pemerintah dilakukan secara besar-besaran untung kepentingan-kepentingan pribadi. Banyak agama mengkritik atau menentang unsur-unsur tertentu dari kapitalisme. Tradisional Yahudi, Kristen, dan Islam melarang meminjamkan uang dengan bunga, meskipun metode alternatif perbankan telah dikembangkan. Beberapa orang Kristen telah mengkritik kapitalisme untuk aspek materialis dan ketidakmampuannya untuk memperhitungkan kesejahteraan semua orang. Banyak perumpamaan Yesus berurusan dengan masalah ekonomi: Pertanian, penggembalaan, berada di utang, melakukan kerja paksa, dikucilkan dari perjamuan dan rumah-rumah orang kaya, dan memiliki implikasi untuk kekayaan dan distribusi kekuasaan.



DAFTAR PUSTAKA
Agung S, Leo. 2013. Sejarah Intelektual. Yogyakarta : Penerbit Ombak.
Wikipedia. Kapitalisme. Dalam http://id.wikipedia.org/wiki/Kapitalisme




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

.