Disusun untuk
Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sejarah Intelektual
Dosen Pengampu Dr.
Suranto, M.Pd.
Oleh
Hajar
Riza Asyiyah (120210302051)
Kelas
B
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN SEJARAH
JURUSAN
ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
JEMBER
2014
A.
SOSIALISME
1.
Latar
Belakang
Sebab-sebab tumbuhnya paham
sosialisme dapat diuraikan sebagai berikut:
·
Sebagai
reaksi terhadap liberalisme ekonomi
·
Terdapat
golongan buruh sebagai pendukungnya
·
Nasib
buruh-buruh pabrik di Inggris dan negara industri lainnya di Eropa sangat
buruk. Upah rendah, jam kerja panjang, jaminan kesehatan dan keamanan, serta
perumahan yang buruk
·
Akibat
revolusi industri di Inggris.
Istilah sosialisme baru pertama
kali dipakai pada tahun 1827 dalam suatu majalah perkoperasian. Istilah ini
menunjuk pada orang-orang seperti Robert Owen (1771 – 1858) yang ingin
meringankan kesengsaraan pekerja pabrik. Akan tetapi Karl Marx (1818 – 1883)
yang hidup hampir setengah abad kemudian ingin membuat perbedaan yang jelas
antara ajarannya dan pemikiran orang-orang seperti Robert Owen dengan
menekankan sifat revolusionernya. Kemudian oleh Lenin (1870 – 1924) istilah
sosialisme dihidupkan kembali untuk menunjuk pada apa yang oleh Karl Marx disebut
tahap awal dari komunisme (the early of
communism).
Ada beberapa tokoh yang
mengemukakan tentang sosialis, yaitu sebagai berikut
a.
Sutan Syahrir dalam Anwar (1966) menyatakan bahwa
sosialisme adalah suatu ajaran dan gerakan untuk mencari keadilan di dalam kehidupan
kemanusiaan.
b.
Ir. Sukarno (1963) menyatakan sosialisme adalah
bukan saja merupakan suatu sistem masyarakat sosialisme juga suatu tuntutan
perjuangan, yakni kemakmuran bersama.
c.
Keneth J. Arrow dalam Budiharjo (1984) menyatakan
bahwa sosialisme adalah suatu sistem ekonomi dimana sebagian besar
keputusan-keputusan di bidang ekonomi diambil dalam satuan-satuan yang dikuasai
oleh berbagai bagian dari struktur negara atau para pekerja.
Dari beberapa pendapat diatas
dapat dinyatakan bahwa sosialisme adalah suatu paham yang menghendaki adanya
kemakmuran bersama.
Mengenai latar belakang
munculnya sosialisme dapat dikatakan bahwa sosialisme itu ada sejak lama, yakni
sejak peradaban Romawi. Ini berarti sosialisme sudah setua dengan peradaban
Barat. Adanya penemuan baru di bidang teknologi telah membuat cakrawala baru di
bidang industri dan perdagangan. Selanjutnya muncullah golongan pengusaha
pemilik modal yang hidup makmur (kapitalis), sebaliknya golongan buruh dengan
upah yang sangat minim atau rendah hidup melarat dan menderita. Keadaan inilah
yang kemudian menimbulkan kritik yang tajam terhadap sistem ekonomi kapitalis
yang berdasarkan paham liberalisme. Kritik tersebut dilontarkan oleh golongan
penganut paham sosialis.
Fungsi sosialisme yaitu antara lain
:
a.
Sosialisme
Sebagai Ideologi. Menurut marxisme, terutama Friedrich Engels, model dan
gagasan sosialis dapat dirunut hingga ke awal sejarah manusia sebagai makhluk
social sejak awal abad 18.sosialisme telah berkembang ke banyak aliran yang
berbeda, yaitu :
·
Anarkisme
·
Anarko-sindikalisme
·
Komunisme
·
Marhaenisme
·
Marxisme
·
Sindikalisme
b.
Sosialisme
Sebagai Sistem Ekonomi. Sosialisme sebagai sistem ekonomi sebenarnya cukup
sederhana. Berpijak kepada konsep karl marx tentang penghapusan kepemilikan hak
pribadi, prinsip ekonomi sosialisme menekan agar status kepemilikan swasta
dihapuskan dalam beberapa komoditas penting dan menjadi kebutuhan masyarakat
banyak seperti air,listrik,bahan pangan,dan sebagainya.
2.
Unsur-unsur
pemikiran dan Kebijaksanaan Sosialisme
Unsur-unsur pemikiran dan
kebijaksanaan sosialisme ketika lahir di Inggris yaitu sebagai berikut
a.
Agama. Gerakan sosialis Kristen yang dipimpin oleh
dua orang biarawan yaitu Frederick Maurice dan Charles Kingsley mencapai puncak
kejayaannya pada pertengahan abad ke-18 dan menjadi sumber penting untuk
perkembangan organisasi kelas buruh dan sosialis di kemudian hari. Prinsip yang
menjadi pedoman bagi kaum sosialis Kristen adalah konsep yang mendasarkan bahwa
sosialisme harus dikristenkan dan kristianitas harus disosialisasikan.
b.
Idealisme Etis dan Estetis, menjadi sumber bagi
sosialisme Inggris. Idelaisme yang diungkapkan oleh penulis seperti John Ruskin
dan William Morris bukanlah suatu program politik maupun ekonomi, melainkan
merupakan pemberontakan terhadap kemelaratan, kebebasan, dan kemiskinan hidup
di bawah kapitalisme industri.
c.
Empirisme Febian. Merupakan ciri gerakan sosialis
Inggris yang khas. Masyarakat Febian didirikan pada 1884 dan mengambil nama
seorang Jenderal Romawi yaitu Quintitus Fabian Maximus Cuntator, si Penunda.
Moto awal dari masyarakat tersebut adalah ”Engkau
harus menunggu saat yang tepat kalau saat yang tepat itu tiba, engkau harus
melakukan serangan yang dahsyat sebab jika tidak penundaan yang engkau lakukan
itu sia-sia dan tidak membawa hasil.”
Masyarakat Fabian berangkat
dari anggapan bahwa tidak akan ada kemajuan ke arah tatanan masyarakat yang
adil kalau kepada kelas menengah dan kelas diatasnya tidak diperlihatkan
kelogisan dan keadilan yang ditampilkan oleh seruan-seruan pokok dalam pemikiran
dan kebijakan sosialis.
d.
Liberalisme, telah menjadi sumber yang semakin
penting bagi sosialisme, terutama sejak Partai Liberal merosot peranannya di
banyak negara. Di Inggris, Partai Liberal sebenarnya sudah lenyap dan
kelihatannya Partai Buruh mewarisi sepertiga dari harta miliknya. Dari segi
tempramen, banyak penganut liberal yang memenuhi kesulitan untuk bergabung
dengan gerakan sosialis. Adanya kebebasan individu dan perbedaan individu
menjadi adat yang paling khas dari Kaum Liberal.
Liberalisme telah memberikan
sumbangan-sumbangan yang dapat tahan lama bagi sosialisme Inggris. Karena
pengaruh sosialisme para pemimpin lebih moderat dan kurang terpaku pada
doktrin. Liberalisme telah mengubah Partai Buruh menjadi sebuah Partai Nasional
dan bukannya menjadi partai yang didasarkan pada kelas. Liberalisme juga
mewariskan kepada Partai Buruh pesan Kaum Liberal bahwa pembaharuan akan
tercapai tanpa kedengkian dan kebencian.
3.
Konsep
Pemikiran Tokoh-Tokoh Sosialis
Sosialisme timbul di Eropa pada
awal abad ke-19 karena keprihatinan dari Revolusi Industri. Pada awal abad
ke-19 kemajuan-kemajuan dan penemuan-penemuan baru di bidang teknologi telah
berkembang dengan pesat dan membuka cakrawala baru di bidang produksi dan
perdagangan. Perubahan-perubahan terjadi dengan kecepatan yang luar biasa. Akan
tetapi perubahan-perubahan tersebut juga membawa kesengsaraan yang luar biasa
terutama bagi rakyat kecil yaitu petani di daerah pedesaan dan pengrajin di
kota-kota.
Berangkat dari inilah kemudian
muncul tokoh-tokoh yang ingin memperjuangkan, menghapus kesengsaraan, dan
memperbaiki keadaan.
a.
Tokoh Sosialis Utopis
Beberpa cendekiawan Prancis dan
Inggris diantaranya Saint Simon, Charles Fourier dan Robert Owen tergugah oleh
kesengsaraan dan ingin memperbaiki keadaan. Saint Simon (1760 – 1825)
menginginkan agar alat-alat produksi menjadi milik masyarakat tetapi tidak
bermaksud menghapuskan sama sekali milik pribadi selama merupakan hasil kerja
sendiri, artinya bukan warisan atau hasil eksploitasi terhadap orang lain.
Fourier (1772 – 1837) berpendapat bahwa suatu kehidupan yang sehat hanya dapat
dicapai dalam kesatuan-kesatuan kecil yang dinamakan ”Phalanx”. Setiap phalanx adalah otonom, swasembada, dan berbentuk
sebagai semacam koperasi.
Di Inggris, Robert Owen (1771 –
1858) seorang industriawan perusahaan melaksanakan ajarannya dalam praktik. Di
suatu pabrik tekstilnya di New Lanark, Skotlandia, Owen mengurangi jam kerja
dari 17 menjadi 10 jam sehari dan melarang anak dibawah umur 10 tahun untuk
bekerja. Owen memperbaiki upah buruh dan menggunakan sebagian keuntungannya
untuk memperbaiki nasib para pekerja.
Tiga orang ini tidak berhasil
dalam menerapkan cita-cita mereka. Mereka tidak menyadari bahwa tanpa konsepsi
yang jelas mengenai bentuk masyarakat yang ingin dicapai serta mengenai upaya
untuk mencapainya, cita-cita akan tetap angan-angan saja. Tidak mengherankan
jika mereka diberi julukan ”sosialis utopi”.
b.
Tokoh Sosialis Ilmiah
Seorang yang juga terkesan oleh
kesengsaraan yang ditimbulkan oleh Revolusi Industri Karl Marx (1818 – 1883)
seorang Yahudi Jerman. Dia berpendapat bahwa masyarakat tidak dapat diperbaiki
secara tambal sulam, tetapi sendi-sendinya perlu dirombak secara radikal sampai
terjadi transformasi total. Menurut Marx, kaum proletar akan memainkan peranan
historis untuk merombak keadaan masyarakat dengan cara merebut kekuasaan dari
kaum kapitalis revolusi dengan menguasai alat-alat produksi.
Revolusi akan mengawali
diktator proletar yang revolusioner yang merupakan transisi ke masyarakat
komunis. Masyarakat komunis pun mengenal suatu tahap awal yang kemudian oleh
Lenin disebut ”tahap sosialisme”.
4.
Perkembangan
Sosialisme Dewasa Ini
Jika sosialisme di Dunia
Pertama telah banyak berubah sejak lahirnya pada abad pertengahan abad ke-19,
di Dunia Kedua pun banyak perubahan yang terjadi. Sesudah Stalin meninggal pada
tahun 1953, penggantinya Khrushchev dengan dukungan dari anggota-anggota teras
partai komunis melancarkan gerakan de-stalinisasi pada tahun 1956. Dalam proses
ini Stalin dikecam keras dengan tuduhan telah melakukan kesalahan-kesalahan
besar yang merugikan rakyat dan dianggap telah mengembangkan pemujaan terhadap
dirinya atau yang biasa dinamakan ”kultus individu” (personality cult).
Proses de-stalinisasi
menimbulkan keresahan yang luas di negara-negara komunis lainnya, terutama di
Eropa Timur dengan akibat yang sangat jauh. Kepatuhan negara-negara komunis
pada pimpinan dunia komunis yang bermarkas di Moskow mulai kendor dan timbul
gagasan bahwa setiap negara mestinya diperbolehkan mengembangkan komunisme yang
lebih sesuai dengan kepentingan nasional masing-masing negara.
B.
KOMUNISME
1.
Pengertian
Komunisme
Istilah komunisme pada mulanya
mengandung dua pengertian yakni, pertama ada
hubungannya dengan komune, yaitu satuan dasar bagi suatu wilayah negara yang
berpemerintahan sendiri. Kedua,
istilah komunis menunjukkan hak milik atau kepunyaan bersama. Kemudian dalam
perkembangannya istilah komunis diartikan sebagai suatu gerakan yang
berdasarkan pada Marxisme-Leninisme. Ajaran ideologi komunis tertuang dalam
Dialektis Materialistis. Materi inilah yang menjadi sumber keberadaan
benda-benda alamiah yang senantiasa bergerak dan berubah tanpa henti.
Dengan demikian komunisme
sekaligus bersifat atheis, inti orientasi atheis ini adalah tidak diterimanya
kekuatan dan dasar lain kecuali materi. Oleh karena itulah pemerintah selalu
memberantasnya dengan mencanangkan propaganda yang antireligius, seperti agama
sebagai pelarian atau agama sebagai candu masyarakat.
Fungsi komunis yaitu :
a)
Komunisme
sebagai anti kapitalisme. Komunisme sebagai anti kapitalisme yang menggunakan
sistem sosialisme sebagai alat kekuasaan, dimana kepemilikan modal atas
individu sangat dibatasi. Komunisme sangat membatasi demokrasi pada rakyatnya,
dan karenanya komunisme disebut juga anti liberal.
b)
Komunisme
sebagai ideology. Komunisme sebagai ideology mulai diterapkan saat meletusnya
revolusi Bolshevik di Rusia tanggal 7 November 191. Sejak saat itu komunisme di
terapkan sebagai sebuah ideology dan disebarluaskan ke Negara lain. Pada tahun
2005 negara yang masih menganut paham komunisme adalah Tiongkok, Vietnam, Korea
Utara, Kuba, dan Laos.
Indonesia
pernah menjadi salah satu kekuatan besar komunisme dunia. Kelahiran PKI pada
tahun 1920an adalah kelanjutan fase awal dominasi komunisme di Negara tersebut,
bahkan di asia. Tokoh komunisme internasional seperti Tan Malaka misalnya, ia menjadi salah satu
tokoh yang tak bisa di lupakan dalam perjuangan diberbagai Negara yaitu China,
Indonesia, Thailand, dan Filiphina. Di Indonesia perubuhan komunisme juga
terjadi dengan insiden berdarah dan dilanjutkan dengan pembantaian yang banyak
menimbulkan korban jiwa. Dan tidak berakhir disana, para tersangka pengikut
komunisme juga di ganjar ekstapol oleh pemerintahan orde baru dan mendapatkan
pembatasan dalam melakukan ikhtiar hidup mereka.
2.
Komunisme
Menurut Lenin
Diantara para pengikut Marx di
Rusia, Lenin (1870 – 1924) adalah seorang teoritikus yang terkemuka dan
sekaligus politikus yang paling cerdas dan berhasil. Sumbangan Lenin yang
paling penting untuk teori komunisme dapat ditemukan dalam pamfletnya yang
berjudul ”What Is to Be Done” (1902) yang merupakan konsep tentang kaum
revolusioner yang profesional.
Menurut Lenin kegiatan komunis
harus dilakukan melalui dua jalur, yaitu sebagai berikut:
a.
Kaum pekerja harus membentuk organisasi buruh
tersendiri dan kalau perlu partai komunis beroperasi secara terbuka, sesuai
dengan hukum yang berlaku dan melibatkan publik sejauh kondisinya memungkinkan.
b.
Untuk mendampingi organisasi seperti itu perlu
diciptakan berbagai kelompok kecil yang merupakan tenaga revolusioner yang
profesional yang dibentuk menurut organisasi tentara dan polisi yang selektif
dan bersifat rahasia.
Lenin juga menyerukan kepada
kaum profesional revolusioner untuk mengadakan penyusupan atau infiltrasi dan
membentuk sel-sel di dalam lembaga-lembaga sosial, politik, pendidikan dan
ekonomi di tengah masyarakat seperti sekolah, gereja, serikat buruh, serta
partai politik. Lenin dengan jelas juga mengungkapkan bahwa kelompok komunis
harus bergabung atau melibatkan diri dalam kegiatan-kegiatan yang ilegal.
C.
PERBEDAAN
SOSIALISME DAN KOMUNISME
Perbedaan
utama antara sosialisme dan komunisme terletak pada sarana yang digunakan untuk
mengubah kapitalis menjadi sosialisme. Paham sosialis berkeyakinan perubahan
kapitalisme dapat dilakukan dengan cara damai dan demokratis. Paham ini juga
mengutamakan perjuangan perbaikan nasib buruh secara bertahap dalam hal
keikutsertaan dalam pemerintah yang belum seluruhnya menganut sistem sosialis.
Sedangkan paham komunis berkeyakinan bahwa perubahan atas sistem kapitalisme
harus dicapai dengan cara-cara revolusi, dan pemerintahan oleh diktator
proletariat sangat diperlukan pada masa transisi. Dalam masa transisi dengan
bantuan negara di bawah diktator proletariat, seluruh hak milik pribadi
dihapuskan dan diambil alih selanjutnya oleh negara. Paham sosialisme banyak
diterapkan di negara-negara Eropa Barat. Sedangkan paham komunis pernah
diterapkan di bekas negara Uni Soviet dan negara-negara Eropa Timur. Kini paham
komunis masih diterapkan di RRC (Republik Rakyat Cina), Vietnam, dan Korea
Utara.
DAFTAR PUSTAKA
Agung S, Leo. 2013. Sejarah Intelektual. Yogyakarta :
Penerbit Ombak.
Tuan Guru. 2012. Pertumbuhan dan Perkembangan Paham
Sosialisme. Dalam http://www.tuanguru.com/2012/08/pertumbuhan-dan-perkembangan-paham-sosialisme.html
Marsa, Meisarah. 2013. Ideologi Marxisme, Sosialisme, dan Komunisme.
Dalam http://marsyaholmes.blogspot.com/2013/04/ideologi-marxisme-sosialisme-dan-komunisme-6537.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar