Kamis, 25 Desember 2014

KAJIAN SOSIALISME KOMUNISME

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sejarah Intelektual
Dosen Pengampu Dr. Suranto, M.Pd.





Oleh
Hajar Riza Asyiyah   (120210302051)
Kelas B




PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH
JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
2014
A.    SOSIALISME
1.      Latar Belakang
Sebab-sebab tumbuhnya paham sosialisme dapat diuraikan sebagai berikut:
·         Sebagai reaksi terhadap liberalisme ekonomi
·         Terdapat golongan buruh sebagai pendukungnya
·         Nasib buruh-buruh pabrik di Inggris dan negara industri lainnya di Eropa sangat buruk. Upah rendah, jam kerja panjang, jaminan kesehatan dan keamanan, serta perumahan yang buruk
·         Akibat revolusi industri di Inggris.
Istilah sosialisme baru pertama kali dipakai pada tahun 1827 dalam suatu majalah perkoperasian. Istilah ini menunjuk pada orang-orang seperti Robert Owen (1771 – 1858) yang ingin meringankan kesengsaraan pekerja pabrik. Akan tetapi Karl Marx (1818 – 1883) yang hidup hampir setengah abad kemudian ingin membuat perbedaan yang jelas antara ajarannya dan pemikiran orang-orang seperti Robert Owen dengan menekankan sifat revolusionernya. Kemudian oleh Lenin (1870 – 1924) istilah sosialisme dihidupkan kembali untuk menunjuk pada apa yang oleh Karl Marx disebut tahap awal dari komunisme (the early of communism).
Ada beberapa tokoh yang mengemukakan tentang sosialis, yaitu sebagai berikut
a.       Sutan Syahrir dalam Anwar (1966) menyatakan bahwa sosialisme adalah suatu ajaran dan gerakan untuk mencari keadilan di dalam kehidupan kemanusiaan.
b.      Ir. Sukarno (1963) menyatakan sosialisme adalah bukan saja merupakan suatu sistem masyarakat sosialisme juga suatu tuntutan perjuangan, yakni kemakmuran bersama.
c.       Keneth J. Arrow dalam Budiharjo (1984) menyatakan bahwa sosialisme adalah suatu sistem ekonomi dimana sebagian besar keputusan-keputusan di bidang ekonomi diambil dalam satuan-satuan yang dikuasai oleh berbagai bagian dari struktur negara atau para pekerja.
Dari beberapa pendapat diatas dapat dinyatakan bahwa sosialisme adalah suatu paham yang menghendaki adanya kemakmuran bersama.
Mengenai latar belakang munculnya sosialisme dapat dikatakan bahwa sosialisme itu ada sejak lama, yakni sejak peradaban Romawi. Ini berarti sosialisme sudah setua dengan peradaban Barat. Adanya penemuan baru di bidang teknologi telah membuat cakrawala baru di bidang industri dan perdagangan. Selanjutnya muncullah golongan pengusaha pemilik modal yang hidup makmur (kapitalis), sebaliknya golongan buruh dengan upah yang sangat minim atau rendah hidup melarat dan menderita. Keadaan inilah yang kemudian menimbulkan kritik yang tajam terhadap sistem ekonomi kapitalis yang berdasarkan paham liberalisme. Kritik tersebut dilontarkan oleh golongan penganut paham sosialis.
Fungsi sosialisme yaitu antara lain :
a.       Sosialisme Sebagai Ideologi. Menurut marxisme, terutama Friedrich Engels, model dan gagasan sosialis dapat dirunut hingga ke awal sejarah manusia sebagai makhluk social sejak awal abad 18.sosialisme telah berkembang ke banyak aliran yang berbeda, yaitu :
·         Anarkisme
·         Anarko-sindikalisme
·         Komunisme
·         Marhaenisme
·         Marxisme
·         Sindikalisme
b.      Sosialisme Sebagai Sistem Ekonomi. Sosialisme sebagai sistem ekonomi sebenarnya cukup sederhana. Berpijak kepada konsep karl marx tentang penghapusan kepemilikan hak pribadi, prinsip ekonomi sosialisme menekan agar status kepemilikan swasta dihapuskan dalam beberapa komoditas penting dan menjadi kebutuhan masyarakat banyak seperti air,listrik,bahan pangan,dan sebagainya.
2.      Unsur-unsur pemikiran dan Kebijaksanaan Sosialisme
Unsur-unsur pemikiran dan kebijaksanaan sosialisme ketika lahir di Inggris yaitu sebagai berikut
a.       Agama. Gerakan sosialis Kristen yang dipimpin oleh dua orang biarawan yaitu Frederick Maurice dan Charles Kingsley mencapai puncak kejayaannya pada pertengahan abad ke-18 dan menjadi sumber penting untuk perkembangan organisasi kelas buruh dan sosialis di kemudian hari. Prinsip yang menjadi pedoman bagi kaum sosialis Kristen adalah konsep yang mendasarkan bahwa sosialisme harus dikristenkan dan kristianitas harus disosialisasikan.
b.      Idealisme Etis dan Estetis, menjadi sumber bagi sosialisme Inggris. Idelaisme yang diungkapkan oleh penulis seperti John Ruskin dan William Morris bukanlah suatu program politik maupun ekonomi, melainkan merupakan pemberontakan terhadap kemelaratan, kebebasan, dan kemiskinan hidup di bawah kapitalisme industri.
c.       Empirisme Febian. Merupakan ciri gerakan sosialis Inggris yang khas. Masyarakat Febian didirikan pada 1884 dan mengambil nama seorang Jenderal Romawi yaitu Quintitus Fabian Maximus Cuntator, si Penunda. Moto awal dari masyarakat tersebut adalah ”Engkau harus menunggu saat yang tepat kalau saat yang tepat itu tiba, engkau harus melakukan serangan yang dahsyat sebab jika tidak penundaan yang engkau lakukan itu sia-sia dan tidak membawa hasil.”
Masyarakat Fabian berangkat dari anggapan bahwa tidak akan ada kemajuan ke arah tatanan masyarakat yang adil kalau kepada kelas menengah dan kelas diatasnya tidak diperlihatkan kelogisan dan keadilan yang ditampilkan oleh seruan-seruan pokok dalam pemikiran dan kebijakan sosialis.
d.      Liberalisme, telah menjadi sumber yang semakin penting bagi sosialisme, terutama sejak Partai Liberal merosot peranannya di banyak negara. Di Inggris, Partai Liberal sebenarnya sudah lenyap dan kelihatannya Partai Buruh mewarisi sepertiga dari harta miliknya. Dari segi tempramen, banyak penganut liberal yang memenuhi kesulitan untuk bergabung dengan gerakan sosialis. Adanya kebebasan individu dan perbedaan individu menjadi adat yang paling khas dari Kaum Liberal.
Liberalisme telah memberikan sumbangan-sumbangan yang dapat tahan lama bagi sosialisme Inggris. Karena pengaruh sosialisme para pemimpin lebih moderat dan kurang terpaku pada doktrin. Liberalisme telah mengubah Partai Buruh menjadi sebuah Partai Nasional dan bukannya menjadi partai yang didasarkan pada kelas. Liberalisme juga mewariskan kepada Partai Buruh pesan Kaum Liberal bahwa pembaharuan akan tercapai tanpa kedengkian dan kebencian.
3.      Konsep Pemikiran Tokoh-Tokoh Sosialis
Sosialisme timbul di Eropa pada awal abad ke-19 karena keprihatinan dari Revolusi Industri. Pada awal abad ke-19 kemajuan-kemajuan dan penemuan-penemuan baru di bidang teknologi telah berkembang dengan pesat dan membuka cakrawala baru di bidang produksi dan perdagangan. Perubahan-perubahan terjadi dengan kecepatan yang luar biasa. Akan tetapi perubahan-perubahan tersebut juga membawa kesengsaraan yang luar biasa terutama bagi rakyat kecil yaitu petani di daerah pedesaan dan pengrajin di kota-kota.
Berangkat dari inilah kemudian muncul tokoh-tokoh yang ingin memperjuangkan, menghapus kesengsaraan, dan memperbaiki keadaan.
a.       Tokoh Sosialis Utopis
Beberpa cendekiawan Prancis dan Inggris diantaranya Saint Simon, Charles Fourier dan Robert Owen tergugah oleh kesengsaraan dan ingin memperbaiki keadaan. Saint Simon (1760 – 1825) menginginkan agar alat-alat produksi menjadi milik masyarakat tetapi tidak bermaksud menghapuskan sama sekali milik pribadi selama merupakan hasil kerja sendiri, artinya bukan warisan atau hasil eksploitasi terhadap orang lain. Fourier (1772 – 1837) berpendapat bahwa suatu kehidupan yang sehat hanya dapat dicapai dalam kesatuan-kesatuan kecil yang dinamakan ”Phalanx”. Setiap phalanx adalah otonom, swasembada, dan berbentuk sebagai semacam koperasi.
Di Inggris, Robert Owen (1771 – 1858) seorang industriawan perusahaan melaksanakan ajarannya dalam praktik. Di suatu pabrik tekstilnya di New Lanark, Skotlandia, Owen mengurangi jam kerja dari 17 menjadi 10 jam sehari dan melarang anak dibawah umur 10 tahun untuk bekerja. Owen memperbaiki upah buruh dan menggunakan sebagian keuntungannya untuk memperbaiki nasib para pekerja.
Tiga orang ini tidak berhasil dalam menerapkan cita-cita mereka. Mereka tidak menyadari bahwa tanpa konsepsi yang jelas mengenai bentuk masyarakat yang ingin dicapai serta mengenai upaya untuk mencapainya, cita-cita akan tetap angan-angan saja. Tidak mengherankan jika mereka diberi julukan ”sosialis utopi”.
b.      Tokoh Sosialis Ilmiah
Seorang yang juga terkesan oleh kesengsaraan yang ditimbulkan oleh Revolusi Industri Karl Marx (1818 – 1883) seorang Yahudi Jerman. Dia berpendapat bahwa masyarakat tidak dapat diperbaiki secara tambal sulam, tetapi sendi-sendinya perlu dirombak secara radikal sampai terjadi transformasi total. Menurut Marx, kaum proletar akan memainkan peranan historis untuk merombak keadaan masyarakat dengan cara merebut kekuasaan dari kaum kapitalis revolusi dengan menguasai alat-alat produksi.
Revolusi akan mengawali diktator proletar yang revolusioner yang merupakan transisi ke masyarakat komunis. Masyarakat komunis pun mengenal suatu tahap awal yang kemudian oleh Lenin disebut ”tahap sosialisme”.
4.      Perkembangan Sosialisme Dewasa Ini
Jika sosialisme di Dunia Pertama telah banyak berubah sejak lahirnya pada abad pertengahan abad ke-19, di Dunia Kedua pun banyak perubahan yang terjadi. Sesudah Stalin meninggal pada tahun 1953, penggantinya Khrushchev dengan dukungan dari anggota-anggota teras partai komunis melancarkan gerakan de-stalinisasi pada tahun 1956. Dalam proses ini Stalin dikecam keras dengan tuduhan telah melakukan kesalahan-kesalahan besar yang merugikan rakyat dan dianggap telah mengembangkan pemujaan terhadap dirinya atau yang biasa dinamakan ”kultus individu” (personality cult).
Proses de-stalinisasi menimbulkan keresahan yang luas di negara-negara komunis lainnya, terutama di Eropa Timur dengan akibat yang sangat jauh. Kepatuhan negara-negara komunis pada pimpinan dunia komunis yang bermarkas di Moskow mulai kendor dan timbul gagasan bahwa setiap negara mestinya diperbolehkan mengembangkan komunisme yang lebih sesuai dengan kepentingan nasional masing-masing negara.
B.     KOMUNISME
1.      Pengertian Komunisme
Istilah komunisme pada mulanya mengandung dua pengertian yakni, pertama ada hubungannya dengan komune, yaitu satuan dasar bagi suatu wilayah negara yang berpemerintahan sendiri. Kedua, istilah komunis menunjukkan hak milik atau kepunyaan bersama. Kemudian dalam perkembangannya istilah komunis diartikan sebagai suatu gerakan yang berdasarkan pada Marxisme-Leninisme. Ajaran ideologi komunis tertuang dalam Dialektis Materialistis. Materi inilah yang menjadi sumber keberadaan benda-benda alamiah yang senantiasa bergerak dan berubah tanpa henti.
Dengan demikian komunisme sekaligus bersifat atheis, inti orientasi atheis ini adalah tidak diterimanya kekuatan dan dasar lain kecuali materi. Oleh karena itulah pemerintah selalu memberantasnya dengan mencanangkan propaganda yang antireligius, seperti agama sebagai pelarian atau agama sebagai candu masyarakat.
Fungsi komunis yaitu :
a)      Komunisme sebagai anti kapitalisme. Komunisme sebagai anti kapitalisme yang menggunakan sistem sosialisme sebagai alat kekuasaan, dimana kepemilikan modal atas individu sangat dibatasi. Komunisme sangat membatasi demokrasi pada rakyatnya, dan karenanya komunisme disebut juga anti liberal.
b)      Komunisme sebagai ideology. Komunisme sebagai ideology mulai diterapkan saat meletusnya revolusi Bolshevik di Rusia tanggal 7 November 191. Sejak saat itu komunisme di terapkan sebagai sebuah ideology dan disebarluaskan ke Negara lain. Pada tahun 2005 negara yang masih menganut paham komunisme adalah Tiongkok, Vietnam, Korea Utara, Kuba, dan Laos.

Indonesia pernah menjadi salah satu kekuatan besar komunisme dunia. Kelahiran PKI pada tahun 1920an adalah kelanjutan fase awal dominasi komunisme di Negara tersebut, bahkan di asia. Tokoh komunisme internasional seperti  Tan Malaka misalnya, ia menjadi salah satu tokoh yang tak bisa di lupakan dalam perjuangan diberbagai Negara yaitu China, Indonesia, Thailand, dan Filiphina. Di Indonesia perubuhan komunisme juga terjadi dengan insiden berdarah dan dilanjutkan dengan pembantaian yang banyak menimbulkan korban jiwa. Dan tidak berakhir disana, para tersangka pengikut komunisme juga di ganjar ekstapol oleh pemerintahan orde baru dan mendapatkan pembatasan dalam melakukan ikhtiar hidup mereka.
2.      Komunisme Menurut Lenin
Diantara para pengikut Marx di Rusia, Lenin (1870 – 1924) adalah seorang teoritikus yang terkemuka dan sekaligus politikus yang paling cerdas dan berhasil. Sumbangan Lenin yang paling penting untuk teori komunisme dapat ditemukan dalam pamfletnya yang berjudul ”What Is to Be Done” (1902) yang merupakan konsep tentang kaum revolusioner yang profesional.
Menurut Lenin kegiatan komunis harus dilakukan melalui dua jalur, yaitu sebagai berikut:
a.       Kaum pekerja harus membentuk organisasi buruh tersendiri dan kalau perlu partai komunis beroperasi secara terbuka, sesuai dengan hukum yang berlaku dan melibatkan publik sejauh kondisinya memungkinkan.
b.      Untuk mendampingi organisasi seperti itu perlu diciptakan berbagai kelompok kecil yang merupakan tenaga revolusioner yang profesional yang dibentuk menurut organisasi tentara dan polisi yang selektif dan bersifat rahasia.
Lenin juga menyerukan kepada kaum profesional revolusioner untuk mengadakan penyusupan atau infiltrasi dan membentuk sel-sel di dalam lembaga-lembaga sosial, politik, pendidikan dan ekonomi di tengah masyarakat seperti sekolah, gereja, serikat buruh, serta partai politik. Lenin dengan jelas juga mengungkapkan bahwa kelompok komunis harus bergabung atau melibatkan diri dalam kegiatan-kegiatan yang ilegal.
C.    PERBEDAAN SOSIALISME DAN KOMUNISME
Perbedaan utama antara sosialisme dan komunisme terletak pada sarana yang digunakan untuk mengubah kapitalis menjadi sosialisme. Paham sosialis berkeyakinan perubahan kapitalisme dapat dilakukan dengan cara damai dan demokratis. Paham ini juga mengutamakan perjuangan perbaikan nasib buruh secara bertahap dalam hal keikutsertaan dalam pemerintah yang belum seluruhnya menganut sistem sosialis. Sedangkan paham komunis berkeyakinan bahwa perubahan atas sistem kapitalisme harus dicapai dengan cara-cara revolusi, dan pemerintahan oleh diktator proletariat sangat diperlukan pada masa transisi. Dalam masa transisi dengan bantuan negara di bawah diktator proletariat, seluruh hak milik pribadi dihapuskan dan diambil alih selanjutnya oleh negara. Paham sosialisme banyak diterapkan di negara-negara Eropa Barat. Sedangkan paham komunis pernah diterapkan di bekas negara Uni Soviet dan negara-negara Eropa Timur. Kini paham komunis masih diterapkan di RRC (Republik Rakyat Cina), Vietnam, dan Korea Utara.



DAFTAR PUSTAKA
Agung S, Leo. 2013. Sejarah Intelektual. Yogyakarta : Penerbit Ombak.
Tuan Guru. 2012. Pertumbuhan dan Perkembangan Paham Sosialisme. Dalam http://www.tuanguru.com/2012/08/pertumbuhan-dan-perkembangan-paham-sosialisme.html
Marsa, Meisarah. 2013. Ideologi Marxisme, Sosialisme, dan Komunisme. Dalam  http://marsyaholmes.blogspot.com/2013/04/ideologi-marxisme-sosialisme-dan-komunisme-6537.html


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

.